Berburu Baju Batam

Sumber: www. google.co. id
Sumber: www. google.co. id
Berbicara tentang pakaian, ada satu hal yang cukup dikenal di Kota Bengkulu. Tepatnya di salah satu sudut pasar Panorama. Terdapat kios khusus yang menjual pakaian bekas. Masyarakat Bengkulu memberikan julukan dengan sebutan “Baju Batam”.  Menurut cerita, pakaian ini dibeli dari negara tetangga melaui pelabuhan di Batam. Oleh karena itu disebut dan dikenal dengan baju batam. Meskipun keberadaan baju batam ini masih diperdebatkan mengenai kedudukan hukumnya, namun peminat pakaian bekas ini cukup banyak. Mulai dari anak kuliah sampai Ibu-ibu. Juga dari berbagai kalangan.
Walaupun pakaian bekas, namun kualitas bahan dan warna tidak kalah dengan pakaian baru. Ditambah lagi dengan bandrolan harga yang sangat murah membuat pembeli merasa dimanjakan. Jika beruntung, terkadang pembeli menemukan pakaian yang masih baru, masih tertempel harga. Juga pakaian bermerk dengan model yang sedang tren. 



Namanya juga pakaian bekas. Terkadang butuh pengorbanan yang tidak sedikit untuk mendapatkan sebuah baju yang kita inginkan. Dengan kondisi seadanya, pakaian-pakaian ini digantung dan bahkan ditumpukkan begitu saja oleh pedagang di kios mereka masing-masing. Jadi kecekatan pembeli dalam membongkar gunungan pakaian merupakan kunci utama kesuksesan memilih baju batam. Selain itu pembeli juga harus jeli memilih pakaian yang bagus.Setelah pembeli mendapatkan pakaian bagus yang diinginkan, pembeli masih bisa menawar dengan harga yang lebih rendah. Maka tidak heran jika pasar pakaian bekas ini terkadang menjadi alternatif mahalnya harga pakaian di musim lebaran. 

Kemampuan kamu menawar benar-benar diuji di sini. sebab, mendapatkan harga murah dengan kualitas bagus adalah sebuah kepuasan tersendiri. Aroma khas pengawet pakaian ditambah dengan debu yang berterbangan membuat hidung kita gatal saat harus memilih-milih pakaian. Jika kamu tidak ingin bersin-bersin sepanjang mengobrak-abrik tumpukan pakaian, gunakan masker yang nyaman. Yang bisa membantu kamu bernafas tanpa gangguan. Selain itu, di area baju batam ini udara panas dan pengap lebih terasa, sehingga kamu sebaiknya menggunakan pakaian yang nyaman dan menyerap keringat saat harus berburu ke sini.

Tidak perlu malu, karena lumayan banyak orang yang bergaya sangat modis datang ke pasar ini hanya untuk mencari baju yang sedang tren. Cukup fokus dengan apa yang akan dicari. Bayangkan saja, hanya dengan membawa uang Rp 50.000,00 kita sudah bisa membawa beberapa helai pakaian. Seperti celana-celana pendek dan baju kaos terkadang hanya dijual Rp 5.000,00 per lembarnya. Belum lagi jika kita pintar menawar. Bakalan banyak baju yang akan dibawa pulang.Tetapi, jangan mengharap pakaian yang sudah dibeli dibungkus rapi ke dalam plastik transparan dengan kantong bermerek. Karena bekas, maka pakaian-pakaian ini akan dimasukkan begitu saja ke kantong kresek. Itupun plastiknya tanpa bayar alias gratis. Tidak masalah dengan itu semua, karena pakaian-pakaian yang sudah kita beli harus kita cuci dengan air panas terlebih dahulu agar terhindar dari penyakit-penyakit kulit yang berasal dari pemilik baju sebelumnya. Setelah itu baru bisa disetrika dan digunakan. Kalau sudah begitu, tidak ada orang yang bisa menyangka bahwa baju yang kita kenakan berasal dari baju batam. Namun, semua pilihan ada pada diri kamu. Mau membeli baju baru atau baju bekas, itu tergantung dengan selera dan kemampuan keuangan masing-masing. Pakaian baru tentu tidak murah. Pakaian bekas memang murah, tapi ada beberapa risiko yang harus siap kita hadapi.

Tertarik untuk mencoba berburu baju batam?Coba saja!meskipun tidak membeli, paling tidak rasakan saja sensasi berada di antara kios yang satu dengan yang lain. Tapi, kalau ini adalah pengalaman pertama kamu, jangan sekali-sekali pergi sendirian ya!  Karena pergi beramai-ramai, memilih bersama bahkan rebutan baju yang sama merupakan keseruan tersendiri yang tidak akan kamu temukan jika belanja baju di tempat lain.

Tulisan ini untuk menjawab tantangan #NulisSerempak oleh #bloggerbengkulu mengenai #PasardiBengkulu


Comments

Apura said…
Ajak aku ke sini!!!
Mau nyobain sensasinya 😁
Mas Ahmad said…
Wah, info yang menarik nih. Bisa membantu berhemat dan tetep modis, hehehe. Nice info
kopi curup said…
Dulu waktu masih sekolah saya sering berburu baju batam. Karena di curup ada pusatnya. Tapi sejak baju batam dilarang oleh pemerintah, jadi penjualan baju batam tidak lagi terkonsentrasi di satu titik. Jadinya sekarang jarang beli baju batam
Yenni Fitrias said…
APura : Hayooo mbak, boleh kapan-kapan, aku juga udah lama gak ke sini.
Yenni Fitrias said…
+Mas Ahmad : Iyah mas, lumayan buat yang modis dana terbatas
Yenni Fitrias said…
Kopi Curup : Wah ada juga yang suka ke sini, di Pasar Panorama juga udah pada mulai dikit "koleksinya"
Kuma Seo said…
Harganya murah murah memang,, Kalo di lihat dari warna pakaian nya juga masih bagus bagus..

Popular posts from this blog

3 Tanda Nasi Matang Tanpa Harus Dicicipi

Gedung Balai Buntar di Sore hari

Kerupuk Gurita Khas Kaur Provinsi Bengkulu