Jalan Buruk, Momok Bagi Pengendara
Jalan buruk kerap ditemukan di beberapa titik yang ada di kota
Bengkulu hingga menuju kabupaten. Keadaan jalan buruk ini dapat meresahkan
banyak pihak. Selain ketidaknyamanan saat menggunakan jalan, bahaya jalan buruk
menghantui pengendara. Bagaimana tidak, jalan raya atau pun jalan gang yang ada
merupakan penghubung bagi masyarakat sebagai pengguna jalan dalam melakukan
aktivitas sehari-hari. Apapun keadaan dan kondisi jalan yang dilalui, sampai ke
tempat tujuan dengan lancar dan selamat adalah prioritas bagi pengendara.
Pengendara adalah pengguna jalan yang menjadi
korban utama dengan keadaan ini. Jalan buruk sudah menjadi momok yang harus
diabaikan setiap pengendara. Keahlian pengendara untuk dapat mengendarai
kendaraan dengan aman merupakan kunci utama untuk melalui “rute-rute ekstrem”.
Tetapi, pemandangan seperti ini menjadi sangat biasa khususnya di kawasan yang
jalannya tidak pernah bagus meskipun sudah beberapa kali mendapatkan perbaikan.
Tantangan bagi pengendara bukan hanya untuk dapat
menyelamatkan diri dari bahaya yang bisa datang tiba-tiba saat menggunakan
jalan buruk. Tantangan terbesarnya adalah mengupayakan berjalan dengan penuh
kehati-hatian agar tercipta keselamatan dan ketertiban di jalan raya.
Jalan buruk ini sangat berbahaya terutama bagi pengendara.
Lubang-lubang yang tersebar di beberapa ruas jalan dapat menimbulkan
kecelakaan. Terlebih lagi bagi pengendara yang tidak hati-hati. Selain
kecekatan pengendara, konsentrasi yang tinggi juga sangat diperlukan untuk dapat
menyelesaikan “etape” setiap bagian jalan buruk. Belum lagi jika lubang-lubang
tersebut terisi air karena diguyur hujan menjadi semacam “jebakan” bagi
pengendara yang tidak mengenal medan dengan baik. Akibatnya, pengendara bisa
terjatuh. Dampak terjatuh, ternyata bukan hanya sampai di situ.
Pengendara satu yang jatuh, bisa mengakibatkan pengendara lain ikut terganggu. Lebih
fatalnya adalah bisa berdampak pada kecelakan beruntun.
Selain lubang-lubang yang mengganggu laju kendaraan,
batu-batu yang keluar dari lapisan aspal juga sangat mengganggu pengendara.
Batu-batu ini dapat menyebabkan pengendara roda dua bisa tergelincir dan jatuh.
Bahkan jika pengendara roda empat yang melindasnya, akan membuat batu dapat terlempar
dan mengenai orang lain. Belum lagi pasir-pasir yang entah datang darimana
dapat menyebabkan jalan licin saat pengendara roda dua melintas.
Jalan buruk pasti menghasilkan debu yang tak terkira. Debu
yang berterbangan juga sangat berbahaya. Bisa menimbulkan penyakit dan
mengganggu pengendara. Terlebih jika debu-debu tersebut sampaii terhisap dan
mengganggu pernafasan. Jika masuk ke mata, ini menjadi lebih fatal lagi. Mata bisa
infeksi dan lain sebagainya.
Jalan buruk memang menjadi momok bagi pengendara. Tetapi hal
tersebut tidak bisa menyurutkan keinginan kita untuk tetap dapat menggunakan
jalan. Sehingga sebagai seorang pengendara, sebagai pengguna jalan haruslah melindungi
diri dengan pakaian dan atribut yang mendukung. Menggunakan helm, masker,
jaket, kacamata, dan sepatu untuk melindungi kaki adalah sebuah upaya yang
dilakukan untuk membuat diri nyaman meski berada di jalan buruk.
Tulisan ini dibuat untuk menjawab tantangan #nulisserempak
#jalanburukbengkulu #bloggerbengkulu
Comments